Kebiri tengah menjadi topik yang hangat dibicarakan belakangan ini. Pasalnya perbincangan mengenai kebiri ini mencuat semenjak Putusan Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto terhadap pelaku pencabulan 9 anak di Mojokerto berupa vonis 12 tahun penjara dan denda Rp. 100 juta subsider 6 bulan kurungan penjara serta hukuman tambahan kebiri kimia.
Selama ini istilah kebiri memang sudah tidak asing di dengar. Namun sebenarnya apakah semua orang tahu apa itu kebiri kimia? mari kita ulas apa itu kebiri kimia.
Dilansir dari NCBI, kebiri kimia merupakan proses pengebirian yang dilakukan melalui obat anafrodisiak untuk menurunkan libido atau aktivitas seksual. Berbeda dengan kebiiri yang di lakukan secara operasi yang menghilangkan kelenjar kelamin, kebiri kimia tidak menghilangkan organ tertentu dan tidak menjadi cara sterilisasi.
Dibanding dengan kebiri operasi, dampak kebiri kimia bisa berhenti ketika sudah tidak diberi obat. Walau begitu, terdapat sejumlah dampak permanen yang masih mungkin terjadi pada tubuh.
Testoteron merupakan hormon yang disebut paling berpengaruh terhadap libido dan fungsi seksual, sejumlah penelitian menyebut bahwa pelaku pelecehan seksual memiliki tingkat androgen lebih tinggi. Tingginya tingkat androgen ini berhubungan dengan perilaku kekerasan dan kekerasan seksual seseorang.
Sejumlah teori komprehensif mengenai pelecehan seksual menyebut bahwa faktor hormon terlibat walau bukti yang ditungjukkan masih belum cukup kuat. Kebiri baik berupa operasi maupun kimia mampu menurunkan keinginan, performam dan pelecehan seksual.
Pada masyarakat luas, hukuman ini juga dianggap adil karena pelaku mendapatkan hukuman yang juga berat. Walau begitu, bukan berarti tak ada masalah yang mungkin muncul. Dari sudut kesehatan, kebiri kimia tidak bisa dilakukan secara sendiri. Perlu pendampingan psikoterapi untuk seseorang yang mengalami kebiri kimia ini.
Sejumlah kandungan yang digunakan pada kebiri kimia juga bisa menyebabkan penurunan tak hanya pada testosteron namun juga pada estrogen. Estrogen memainkan peran penting bahkan pada pria karena memiliki peran pada tulang, fungsi otak, dan kardiovaskular.
Sejumlah masalah kesehatan seperti osteoporosis, penyakit kardiovaskular, masalah glukosa dan metabolisme bisa terjadi ketika seseorang mengalami kebiri kimia. Sejumlah hal lain seperti depresi, ketidaksuburan, serta anemia juga dapat muncul.