DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China

DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China – Anggota Fraksi Partai Gerindra Habiburakhman mengangkat suaranya atas pengaduan dari Asosiasi Pengusaha Herbal Tradisional dan Obat-obatan terkait masuknya obat herbal impor dari Cina ke rumah sakit rujukan untuk menangani pasien virus corona yang dikoordinasi oleh Satgas Menentang Koordinasi -19 DPR RI.

Habiburakhman mengatakan jika obat herbal China bukan produk impor. Dia mengatakan bahwa Herbavid 19 adalah obat herbal yang diproduksi di Indonesia menggunakan delapan jenis bahan lokal dan tiga bahan impor dari Cina, yaitu honeysuckle, forsythia dan biji burdock.

“Perlu dijelaskan bahwa tidak benar jika obat herbal Herbavid 19 diimpor dari China. Obat herbal ini menggunakan delapan jenis bahan di Indonesia dan tiga bahan yang diimpor dari China karena tidak ada di Indonesia,” kata Habiburakhman, Selasa (4/28).

DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China

Dia lebih lanjut mengatakan jika penggunaan tiga bahan impor dilakukan karena mengacu pada publikasi jurnal ilmiah internasional untuk merawat pasien Covid-19.

“Merumuskan obat-obatan herbal harus memiliki dasar ilmiah. Telah dikonsultasikan dan tidak ada bahan baku yang dilarang,” ujarnya.

Dia juga membantah bahwa jamu menggunakan bahan baku yang dilarang oleh pemerintah Indonesia. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa saat ini obat herbal sedang dalam proses otorisasi pemasaran di Badan POM.

Habiburakhman juga membantah tudingan bahwa pemberian obat-obatan terlarang dilakukan oleh Satgas Co-19 Oposisi Parlemen Indonesia sebagai upaya mencari keuntungan.

DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China

“Kami berharap mereka tidak akan memfitnah tindakan kemanusiaan anggota DPR seolah-olah kita mempromosikan obat-obatan herbal China. Kami bukan perusahaan pencari keuntungan seperti mereka,” ucapnya.

Demikian pula, Wakil Ketua Parlemen Indonesia Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa obat-obatan herbal yang dikeluhkan oleh dokter umum adalah sumbangan dengan komposisi yang mirip dengan obat-obatan yang digunakan di Wuhan.

Berkaca pada pemulihan pasien Covid-19 di Wuhan, Sufmi mengatakan bahwa jika Gugus Tugas Covid-19 dari Dewan Perwakilan Rakyat kemudian memesan 3.000 paket Herbavid 10. Salah satunya diserahkan ke Rumah Sakit Darurat di Rumah Sakit Atlet Kemayoran .

“Ini hanya bentuk kepedulian Satuan Tugas untuk membantu masyarakat, tidak ada paksaan, dan itu diberikan kepada rumah sakit yang ingin menggunakannya,” ungkapnya.

DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China

Ketua GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi sebelumnya keberatan dengan masuknya obat-obatan impor Tiongkok ke rumah sakit rujukan Departemen Kesehatan untuk merawat pasien Covid-19. Keberatan tersebut disampaikan mengingat Indonesia sudah memiliki banyak produk herbal.

“Saya melihat bahwa Satuan Tugas DPR RI mengimpor obat herbal dari luar dalam jumlah besar. Terus terang, saya keberatan dengan hal ini. Karena saya tahu bahwa formula dalam obat herbal impor yang diberikan oleh satuan tugas DPR RI juga memungkinkan bagi kita untuk buat, “tuturnya, dalam sebuah pertemuan. virtual bersama Komisi VI DPR, Senin (27/4).

Menanggapi keluhan GP Jamu, Anggota Komisi VI DPR dan Anggota Satuan Tugas Penentang Co-19 DPR Andre Rosiade menjelaskan bahwa obat herbal tradisional Tiongkok adalah salah satu kontribusi dari kepemimpinan Parlemen Indonesia yang telah mengalami pemulihan dari co-ke-19 setelah mengkonsumsi obat alami.

DPR Fraksi Gerindra Habiburakhman Mengatakan Bahwa Jamu Dan Obat Tradisional Bukan Impor Dari China

“Karena obat herbal fit diuji. Ada satu pemimpin rumah dan enam keluarganya terpapar dan mereka pulih dengan herbal fit, jadi dia bersumpah untuk membantu pasien corona dengan memberikan obat,” jelasnya.

Leave a comment